Berbahagialah dan Jangan bersedih,
karena Anda telah melalui kesedihan itu kemarin dan ia tidak memberi manfaat
apapun.
Ketika
anak Anda gagal dalam ujian dan Anda bersedih karenanya, apakah kemudian anak
Anda lulus karena kesedihan itu? Saat bapak Anda meninggal dan Anda bersedih,
apakah ia akan hidup kembali? Manakala Anda merugi dalam suatu bisnis dan
kemudian Anda bersedih, apakah kemudian kerugian itu berubah menjadi
keuntungan?
Jangan
bersedih, sebab bila Anda bersedih gara-gara satu musibah, maka musibah yang
satu itu akan menjadi berlipat ganda. Ketika Anda bersedih karena kemiskinan
atau kesengsaraan yang Anda alami, bukankah kesedihan itu hanya menambah
kesusahan Anda saja? Saat Anda bersedih karena cercaan musuh-musuh Anda,
pastilah kesedihan itu hanya akan menguntungkan dan menambah semangat mereka
untuk menyerang Anda. Atau, ketika Anda mencemaskan terjadinya sesuatu yang
tidak Anda sukai, ia akan mudah terjadi pada Anda.
Jangan
bersedih, karena kesedihan itu akan membuat rumah yang luas, isteri yang
cantik, harta yang melimpah, kedudukan yang tinggi, dan anak-anak yang cerdas
tidak ada gunanya sedikit pun.
Jangan
bersedih, sebab kesedihan hanya akan membuat air yang segar terasa pahit, dan
sekuntum bunga mawar yang indah tampak seperti sebongkok labu, taman yang
rimbun tampak seperti gurun pasir yang gersang, dan kehidupan dunia menjadi
penjara yang pengap.
Jangan
bersedih, karena Anda masih memiliki dua mata, dua telinga, dua bibir, dua
tangan dan dua kaki, lidah dan hati. Anda masih memiliki kedamaian, keamanan
dan kesehatan.
{Maka, nikmat Rabb kamu yang manakah yang
kamu dustakan.} (QS. Ar-Rahman: 13)
Berbahagialah dan Jangan bersedih, karena Anda masih memiliki agama yang Anda yakini, rumah yang Anda diami, nasi yang Anda makan, air yang Anda minum, pakaian yang Anda pakai, dan isteri tempat Anda berbagi rasa. Mengapa harus bersedih?
#La Tahzan [‘Aidh al-Qarni] #carabahagiya
0 Komentar